Total Pageviews

January 21, 2012

Cerita Dari Puing-puing Reruntuhan Gempa


Ada begitu banyak cerita yang tertoreh dari bumi Pundong, Bantul, Yogyakarta. Khususnya desa Srihardono. Berawal dari sinilah aku menuntut ilmu dan untuk pertama kalinya hidup mandiri tanpa orangtua. Belajar tidak menggantungkan diri dari orangtua dari bangun tidur hingga tidur lagi. Awalnya sulit memang, namun the life must go on. Jadilah aku dan kedua orang temen2ku memutuskan untuk kos di sebuah rumah yang letaknya tak begitu jauh dari SMA tempat kami menuntut ilmu. Dengan mereka berdua aku berkomitmen untuk rajin dan bekerja keras mengukir prestasi. Walaupun kami yang notabene berasal dari daerah pedalaman gunungkidul, kami tak mau menyerah begitu saja. Dengan semangat yang menggebu aku, Lina, Diani,dan Peni bertekad tak mau kalah dengan anak-anak kota Bantul. Dan hal tersebut terbukti dengan lolosnya kami berempat mewakili Olimpiade SAINS-IPA antar sekolah Se-Kabupaten Bantul. Waktu itu aku dan Lina mewakili Olimpiade FISIKA, sedangkan Peni dan Diani mewakili Olimpiade KIMIA. Wooowww….prestasi yang luar biasa kupikir saat itu. Dan perjuangan itu bukanlah suatu hal yang mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Perjuangan untuk mewakili Olimpiade FISIKA bagiku dan juga Lina seperti berusaha mengangkat pegunungan Seribu di sebelah selatan Kecamatan Pundong, mungkin. Hehehe
               Di saat teman-temanku pulang sekolah bisa hangout ke suatu tempat, aku dan Lina bersama Mulyono (salah satu peserta Olimpiade Fisika) harus tinggal di sekolah lebih lama untuk menanti soal-soal yang begitu kejam membuat kepala kami kliyengan. Bisa di bayangkan, mengerjakan soal2 FISIKA yang tak ada angka pastinya, tapi nanti tiba2 begitu dikerjakan keluarlah angaka 1/2 , 1, 2 atau bahkan angka2 yang lainnyaa yang tiba2 saja muncul. Dan rutinitas itu tak hanya kami jalani 1 kali dalam seminggu, tapi 2 kali dalam seminggu. Rasa jenuh kadang menghampiri, apalagi kalau yang member pengayaan materi adalah pak Giyo, salah satu guru FISIKA yang kalo menerangkan sambil merem. Bagaimana kami bersemangat utnuk mengerjakan hamparan soal-soal di hadapan kami, jika menjelaskan materinya sambil merem. Pernah kami iseng ikut2an merem dan akhirnya Pak Giyo memulangkan kami yang sudah tak berdaya melihat soal-soal FISIKA yang harus kami utak-utik tiap minggunya. (jika boleh mutah, aku ingin mutah waktu itu). Sayang aku tak memiliki foto Pak Giyo. Di balik membosankannya beliau menerangkan materi, namun penguasaan konsepnya oke punya, jooosss pokoke.




Beda halnya kalo yang memberi materi pengayaan adalah Pak Madi. Di samping lebih muda, kalo memberikan penjelasan materi bisa kami tangkap dengan baik, dan tentunya selalu mentraktir kami makan soto di Kantin Bu Paeran usai membahas soal-soal olimpiade fisika. (yang terakhir ini sebenarnya yang kami suka.hehehe).


Di bawahi ini ada foto-fotoku bersama kedua rekanku, Mulyono dan Lina. Sedang serius di laboratorium Fisika membuka-buka buku (itu aku), sedang si Mulyono serius membaca-baca inbox smsku.(hobi yang jelek).
Di sela-sela kepuyengan kami ngerjain soal-soal Fisika, tak ada salahnya juga sedikit narsis di kelas, sekedar menghapus kepenatan.

 Cerita berikutnya adalah cerita di balik hikmah gempa 27 Mei 2006. Selain di beri kesempatan hidup yang kedua bagiku (cerita detailnya di edisi selanjutnya ya), ada juga kesempatan untuk improving writing skill bersama kakak – kakak Mahasiswa UGM. Beruntung waktu itu aku tergabung dalam OSIS Puspita Bangsa SMAN 1 Pundong, sehingga aku bisa ikut program TAK SEKEDAR KATA yang diadakan oleh kakak2 Mahasiswa UGM waktu itu. Ada banyak manfaat yang ku dapat dari sana, skill menulis, mengemukakan pendapat dan juga ada pelatihan kepemimpinan juga lho. Trauma Healing juga kayaknya, walaupun sampai sekarang trauma terhadap gempa dahsyat itu belum juga hilang.

Selain intensif dibimbing intensif selama 3 bulan, kami juga diberi pelatihan khusus untuk menulis dan menggali bakat dan potensi menulis kami selama 2 hari di Youth Center, Ambarbinangun. Di sana kami benar2 intensif di bimbing untuk membangkitkan semangat menulis. Ada banyak kegiatan selama 2 hari di sana, diskusi bersama penulis muda hingga upaya trauma healing dengan cara menuliskan impian ataupun proyeksi hidup 10 tahun mendatang. Hmm…ingat proyeksi itu ingin tertawa, tapi semoga terwujud. Amin.^_^
          Okelah, itulah kenangan waktu SMA yang indah. Tulisan ini ku tulis khusus untuk temen-temen seperjuangan OLIMPIADE SAINS-IPA SMA N 1 PUNDONG tahun 2005 dan juga untuk OSIS PUSPITA BANGSA tahun pengabdian 2004/2005. Love U ALL!!!!!

January 20, 2012

Musykom Antik PB 2


Tanggal 7 dan 8 Januari tahun ini merupakan tahun yang bersejarah buatku dan juga untuk temen2 keluarga besar IMM PB 2. Musykom VIII terlaksana sudah. Ada banyak cerita dari sana mulai dari pembukaan yang minim sekali PK yang datang, rapat pleno bisik2, pindah2 tempat pleno hingga ada deraian airmata di kala LPJ. Hmmm….romantisme organisasi yang indah kupikir.
               Mulai dari acara pembukaan yang sangat minim jumlah PK yang datang, taka da separuhnya malahan. Gurat kecemasan kian menguat di wajah hapiz kala itu, dan sebenarnya hal tersebut sudah bisa ku prediksi dari awal. Tiga jam sebelum acara berlangsung, ada beberapa PK yang memang sudah stand by di komisariat untuk menunggu Pk yang lain. Tapi detik demi detik ditunggu tak datang juga, finally diputuskan untuk langsung capsus ke PERSADA tempat pelaksanaan musykom. 
 
Amat sayang sebenarnya melewatkan STADIUM GENERAL pada pembukaan MUSYKOM VIII PB 2 ini. Kang Mufti selaku pembicaranya memberika pengalaman beliau selama menjadi PK PB 2 pada masa beliau. Ada ide2 kreatif yang sebenarnya bisa di adaptasi dan dijadikan pertimbangan untuk kemajuan Komisariat PB 2 kedepannya. Sangat inspiratif dan tentu saja dengan penyampaian yang santai namun tetap memiliki bobot. Luar Biasa…rugi sebenarnya jika tak mengikuti.
Cerita yang berikutnya adalah rapat pleno bisik2. Hmmm….seumur hidupku ikut organisasi, baru kali ini ada rapat dengan berbisik-bisik. Unik, lucu, dan tentunya tak biasa. Ini terjadi karena memang peraturan PERSADA tidak mengijinkan ada kegiatan dia atas jam 10 malam. Berhubung waktu itu masih berlangsung pemilihan sidang tetap, maka kami melakukan nego dengan pihak asrama, dan syaratnya adalah rapat boleh dilanjutkan asal tidak berisik. Alhasil, kami para peserta rapat usul bahkan tepuk tangan pun tak bersuara, juga ketika meninggalkan tempat sidang, seretan kaki pun seolah tak boleh terdengar. Huuufffttt….benar2 sidng pleno yang lucu dan mungkin takkan terlupakan.
 
Di pagi hari yang masih buta, kala orang pada umumnya masih lelap tidur di balik selimut hangat mereka, temen2 panitia dan PK memutuskan untuk melaksanakan sidang Pleno II atau LPJ jam 5 pagi. Masih ngantuk sebenarnya, apalagi aku pribadi tak bisa tidur meskipun beralaskan kasur. Entahlah. Suasana pembacaan LPJ begitu hikmat kala itu. Tapi harus segera di pending, karena jam 8, aula asrama purti yang kami pakai akan digunakan untuk kegiatan asrama PERSADA. Jadilah kami pindah ke asrama putra. Mungkin inilah musykom nomaden yang pernah ada. 
 
Tibalah saatnya pen-demisioneran Pimpinan Komisariat Periode 2011-2012. Rasanya begitu plong rasanya, tapi rasa kehilangan juga. Entahlah waktu itu air mataku otomatis jatuh begitu saja. Tak peduli orang-orang di sekitarku berkata jika aku “lebay” atau malah ada yang beranggapan itu adalah “air mata buaya. Aku tak peduli!!! Orang memiliki pilihan sendiri untuk mengekspresikan perasaannya. Dan inilah pilihanku. Aku menitikkan air mata bukan tanpa sebab. Dua orang di sampingku berkata pelan kepadaku “ Besok uda gag ada yang nyrewetin kita lagi” perkataan itu yang memicu air mataku jatuh. Da lagi yang bilang, “maafkan saya mbak, selama satu periode ini belum bisa menjadi partner yang baik di bidang organisasi”. Itulah kawan kenapa aku menitikkan air mata. Dan peru di garis bawahi bahwa air mata itu tulus adanya. Air mata cinta untuk temen-temen seperjuangan Pimpinan Komisariat PB2 Periode 2011-2012. Terima kasih untuk kalian semua, telah menjadi bagian dari sejarah hidupku.  Love You All!!! n_n
 
Semoga perjuangan kita satu periode kemarin bukanlah sebuah perjuangan yang sia-sia. Perjuangan indah yang penuh dengan makna dan arti kebersamaan.
Tulisan ini kudedikasan untuk seluruh Pimpinan Komisariat Pendidikan Bahasa 2 Periode 2010-2011 serta seluruh panitia yang sungguh sangat luar biasa menyiapkan MUSKOM VIII ini. Terima kasih juga buat PERSADA.  Tanpa kalian musykom ini tak kan terlaksana. Tetap semangat untuk menjadi pejuang-pejuang sejati nan progresif untuk Komisariat Pendidikan Bahasa 2.