Tulisan ini kutujukan kepada para sahabat
yang senantiasa berada di sampingku, baik di kala suka maupun dukaku. Sahabat yang
selalu mengerti diri ini tanpa harus ku utarakan maksud lewat beribu kata.
Hidup itu memang selalu dihadapkan dengan
pilihan. Terkadang tidak hanya dua atau tiga pilihan, bisa empat bahkan sepuluh
pilihan sekaligus datang menghentak. Sesulit apapun itu, kita tetap harus
memilih. Dan sesungguhnya suatu pilihan itu dijatuhkan bukanlah suatu hal yang
tanpa pertimbangan. Sadar atau tidak, pasti ada pihak – pihak yang kemudian
terkecewakan dengan keputusan tersebut. Di akui atau tidak, ketika pilihan
dijatuhkan pada satu pilihan, ada 2 pihak yang sekaligus terkecewakan dan juga
ada yang merasa lega dan bahagia.
Ada orang bilang “jangan menguatkan
kemalasanmu dengan alasanmu”. Tapi apapun itu, inilah keputusan yang memang
telah ku putuskan. Jika ditanya, sulit atau tidak? Jelas sulit, teramat sulit
malahan. Keputusan ini ku ambil, bukan tanpa pertimbangan. Insyallah sudah
melalui pertimbangan yang matang. Sang Maha Kuasa, Orangtua, Sahabat dekatku,
dan orang-orang terdekatku sudah ku mintai pertimbangan. Dan inilah keputusan
terakhirku. Jalan yang memang ingin kutempuh.
Kepada kawan-kawanku seperjuanganku, maafkan
aku yang tak bisa memenuhi permintaan indah kalian. Amanah yang kalian tawarkan
belum mampu di emban oleh seorang Ani Yunita Prasetiani. Aku yakin ada orang
yang lebih mampu untuk mengembannya. Aku harap kalian bisa menerima keputusanku
ini. Berat memang, tapi inilah keputusan terakhirku.
Terima kasih kalian pernah mempercayaiku
untuk di tawari amanah ini. Tapi sekali lagi maaf ku tak bisa menerima amanah
indah ini kawan. Doaku selalu menyertai perjuangan suci kalian, semoga
dimudahkan di lapangkan jalan perjuangan indah kalian.