Total Pageviews

February 23, 2011

Rencana Tuhan

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang meyulam sehelai kain.
Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya,
apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang meyulam sesuatu di atas
sehelai kain.
Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah
benang ruwet.
Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut, "Anakku,
lanjutkanlah permainanmu,
sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, kamu akan
kupanggil dan
kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari
atas."
Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu sembrawut
menurut pandanganku.
Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil, "Anakku, mari ke
sini, dan duduklah di pangkuan ibu."
Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,
dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah
sekali.
Aku hampir tak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah
benang-benang ruwet.
Kemudian ibu berkata, "Anakku, dari bawah memang ruwet dan kacau,
tetapi engkau tidak menyadari bahwa dia atas kain ini sudah ada gambar yang
direncanakan, sebuah pola,
ibu hanya mengikutinya." "Sekarang, dengan melihatnya dari atas, kamu dapat
melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan."
Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada TUHAN,
"apa yang Engkau lakukan?"
Ia menjawab, "Aku sedang menyulam kehidupanmu." Dan aku membantah, "Tetapi
nampaknya hidup ini ruwet,
benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna
yang cerah?
Kemudian TUHAN menjawab, "kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga
menyelesaikan pekerjaan-Ku di bumi ini.
Suatu saat nanti Aku akan memanggilmu ke surga dan mendudukkan kamu di
pangkuan-Ku,
dan kamu akan melihat rencana-Ku yang indah dari sisi-Ku!"
SERING KALI KITA TIDAK MENGERTI APA YANG TUHAN INGINKAN DALAM HIDUP KITA ..
TAPI PERCAYALAH BAHWA SEMUA YANG TELAH DIA IJINKAN TERJADI DALAM HIDUP KITA
ADALAH YANG TERBAIK.
(Satria Hadi Lubis)

Langkah Menuju PIMNAS(2)

Akhirnya bisa ketemu juga dengan Pak Joe untuk sedikit konsultasi. Ternyata masih ada bagian yang harus diperbaiki lagi dari PKM yang sudah kami susun. Setelah dipikir memang masih sangat kurang. Dari sini bisa diambil sebuah pelajaran, bahwa inilah keuntungan memiliki dosen pembimbing.
Sebenarnya ada keinginan untuk mengajak teman-teman PBI untuk ikut meramaikan PKM, namun kenyataan temen-temen Pbi sendiri kurang respon dengan PKM sendiri. Di samping kurang tau infonya, juga banyak dari temen-temen yang kurang tau bagaimana mekanisme membuat PKM itu sendiri. Mungkin perlu diadakan sebuah pelatihan penyusunan PKm secara mendetail dan benar-benar komprehensif. Harapannya HMPS bisa mewadahinya. Karena jujur, mengajak orang untuk main itu lebih mudah daripada mengajak orang untuk membuat suatu tulisan. TETAP SEMANGAT MENAPAKI LANGKAH MENUJU PIMNAS!!!!

February 22, 2011

Langkah Menuju PIMNAS

Terlalu optimis jika memastikan diri untuk lolos ke PIMNAS. Tapi setidaknya “GO TO PIMNAS” menyemangatiku dan kawan-kawanku untuk mulai menjejaki kata demi kata dari beberapa referensi. Terhitung mulai tanggal 16 februari 2011 kami memulai untuk bertekad menyelesaikan PKM-GT. Dari pagi jam 7 sampai malam sekitar jam 8 malam, kamimencoba mengkaji masalah yang ada dan kemudian mencoba untuk menemukan sousinya. Kami yakin karya kami akan menjadi karya yang luar biasa. Memang manusia hanya berusaha, Allah yang menentukan. Dalam hadis Qudsi pun dijelaskan bahwa “ Aku sesuai dengan prasangka hamba-KU.”
Hmm...tak mudah untuk menjadi disiplin, jadwal yang telah disusun dengan rapi ternyata bukan jaminan. Apalagi dari kami memiliki kesibukan masing-masing. Ada yang punya kegiatan rutin tiap harinya dengan organisasinya, belum lagi aku yang lagi ribut ngurusi nilai yang nggak keluar. Sungguh perjuangan yang sangat luar biasa. Kami hampir menghabiskan sebagian besar kami di Kampus. Jika perpustakaan tutup, alternatif tempat yang bisa ditempati adalah IMM, jika tidak, ada EDSA sebagai alternatif lain. Hmm...makasih IMM n EDSA.
Sampai saat ini alhamdulillah, telah selesai rangkaian isi dari karya kami, rencana akan segera di konsultasikan dengan Pak Joko, namun ternyata beliau berhalangan membaca karya kami. yaghh... semoga tidak banyak coret-coretan dari beliau. Dan semoga semuanya baik-baik saja. Ayo pekikkan semangat. GO TO PIMNAS!!!!